Sarbanes Oxliy Act (SOX)
Sarbanes-Oxley Act (Pub. L. No. 107-204, 116 Stat 745) adalah sebuah
landasan hukum yang disahkan pada tanggal 23 Januari 2002 oleh kongkres
Amerika Serikat atau dikenal sebagai Public Company Accounting Reform
and Investor Protection Act of 2002 atau undang-undang perlindungan
investor dan pengaturan akuntansi perusahaan public yang seringkali
disebut SOX atau Sarbox. Pada gambar II-1 terlihat bahwa SOX lahir
sebagai bentuk tindakan penanggulangan pemerintah Amerika Serikat
terhadap sejumlah skandal yang menimbulkan krisis kepercayaan pada
investor. Undang-undang tersebut diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes
(Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio). Undang-undang ini
diterbitkan sebagai jawaban dari Kongres Amerika Serikat terhadap
berbagai skandal pada beberapa korporasi besar seperti: Enron dan
kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest, Tyco, HeaIthSouth dan lain-lain,
yang juga melibatkan beberapa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk
dalam kelompok lima besar "the big five" seperti: Arthur Andersen, PWC,
dan KPMG. Semua skandal ini merupakan contoh yang tragis dan menyedihkan
bagaimana skema kecurangan (fraud schemes) berdampak sangat buruk
terhadap pemegang saham, pasar, pegawai dan masyarakat dalam arti luas.
Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang
ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush pada 30 Juli 2002
diharapkan dapat membawa dampak positif bagi berbagai profesi, antara
lain : akuntan publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik (KAP);
perusahaan yang memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US (termasuk
direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker);
penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk perusahaan publik;
investor perbankan serta para analis keuangan. Penerapan undang-undang
tersebut dilatarbelakangi oleh bangkrutnya sejumlah korporasi di Amerika
Serikat.
Tujuan dari adanya pengaturan tersebut adalah berkaitan dengan
hal sebagai berikut :
1. Mengatur persaingan (regulate competition)
2. Melindungi konsumen (protect consumers)
3. Mendorong keadilan dan keselamatan (promote equity and safety)
izin copas gan
BalasHapus