Secara umum
melihat fakta-fakta yang ada saat ini, keadaan jati diri jati diri Bangsa
Indonesia sedang mengalami kerusakan/keterpurukan.Dan akibatnya bangsa
Indonesia kehilangan jatidirinya. Bangsa yang dulunya terkenal lemah lembut,
sopan santun dan sangat menjunjung tinggi adat ketimuran, sekarang berubah 180
derajat. Tata busana, tata krama, tata susila, sekarang hilang musnah terbawa
derasnya arus globalisasi. Tawuran pelajar, mahasiswa, kelompok masyarakat,
para wakil rakyat yang terhormat, seakan menjadi tontonan harian. Meskipun
tidak patut untuk ditonton. Sedangkan cara menyelesaikan masalah cenderung
anarkis.
Ada beberapa langkah-langkah
paling efektif untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia tersebut .Pertama
dimulai dari diri kita sendiri, hal itu dapat dilakukan dengan membiasakan diri
dari sekarang untuk bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila sebagai jati diri kita. Seperti harus bertakwa kepada Tuhan YME,
maksudnya kita harus selalu menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi
laranganNya.
Selanjutnya kita
harus mengajak orang-orang yang ada di sekitar kita. Semisal dengan mengajar
nilai-nilai Pancasila di sekolah melalui mata pelajaran PPKN kepada peserta
didik kita, agar mereka menanamkan nilai pancasila dalam kepribadiannya,
Sebagai orang tua kita mendidik dan menanamkan nilai pancasila pada anak kita
agar nilai Pancasila menjadi kepribadian yang melekat baik pada anak kita.
Mengajak teman-teman disekitar kita agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila, dan menasetinya/menegur apabila teman-teman
kita berperilaku bertentangan dengan Pancasila.
Kemudian
peran pemerintah untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia dan menumbuhkan
karakter bangsa yang bagus yang sesuai dengan pancasila yaitu dengan
mengalakkan program wajib belajar ajaran agama (untuk meningkatkan ketakwaan).
Karena dengan ketakwaan dan keyakinan yang tingi, masyarakat akan mempunyai
rasa takut terhadap dosa sehingga mereka akan enggan berbuat salah. Kasus-kasus
seperti: korupsi, kolusi, penipuan, pencurian, pembunuhan, pelecehan seksual,
dsb. Pasti tidak akan terjadi. Namun jika primordialisme terhadap agama yang
dianut terlalu tinggi maka akan mengakibatkan perpecahan. Hal ini dapat diatasi
dengan menanamkan sikap toleransi melalui pendidikan di sekolah umum. Maka dari
itu, sebaikya pemerintah mewajibkan para generasi penerus bangsa untuk
mendapatkan program wajib belajar selain sekolah umum juga sekolah keagamaam
seperti madrasah/pondok pesantren bagi yang muslim. Sehingga untuk meningkatkan
ketakwaan agar tidak perprilaku menyimpang yaitu melalui program pendidikan
Agama. Selanjutnya untuk mendapatkan pendidikan mengenai cara hidup
berkemajemukan (bertoleransi) serta untuk meningkatkan keahlian/ketrampilan
khusus, melalui sekolah umum.
Secara otomatis apabila kita telah menanamkan kuat jati diri bangsa Indonesia
pada diri kita melalui cara-cara diatas, kita akan mempunyai filter dengan
sendirinya untuk memilih dan memilah pengaruh kebudayaan lain yang masuk ke
negara kita. Yang baik kita pakai dan yang buruk atau tidak sesuai dengan jati
diri bangsa Indonesia, kita tinggalkan. Kemudian pengaruh kebudayaan lokal juga
dapat kita saring melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah umum serta kita
juga harus berusaha mengikisi primordialisme yang berlebihan pada diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar