TREND PRODUK
SISTEM INFORMASI
PERBANKAN
PENDAHULUAN
Pada saat ini dunia
makin lama makin digital, hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan
transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan
komputer on- line. Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya
kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran
komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang
didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.
Trend Produk Sistem Informasi
Perbankan Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan seperti
Tabungan , Deposito , Giro , Kartu Debit Kartu Kredit Perdagangan Bank Notes,
Valas, dsb (Trade Finance) Trend Transaksi Jenis transaski sudah beragam baik
menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit
Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet
tempat-tempat perbelanjaan. Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya,
dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle
dengan baik 8,2 juta nasabahnya. Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta.
Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui
ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan
transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi Mengecek saldo ,Fasilitas
Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai ,Fasilitas untuk menerima
Pembayaran (speed collect) Pembukaan dan pengecekan L/C Layanan On Line Banking
LANDASAN TEORI
Saat ini standar
layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America
(BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak
lagi produk layanan berbasis on-line seperti: • Packet S/W (Windows) gratis dan
tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less. • Packet
software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow) • Packet Entreprise Resourches
Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola
bisnisnya. Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya
portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank. Ketersediaan Teknologi dan
Dampaknya Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke
konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan
lompatan teknologi Telematika. Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan
strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman,
kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka. Bagi
sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta
layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati
ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan
pertumbuhan bisnisnya.
PEMBAHASAN
TEKNOLOGI
DAN PERBANKAN
A.
Internet Jaringan global
Internet Merupakan jaringan media informasi global
untuk umum berkecepatan tinggi, yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain
melalui modem. Manajemen operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP)
yang terhubung dengan International Internet Gateway, sehingga setiap individu
dengan PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau
hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.
B. Intranet Jaringan komunikasi internal
Intranet Jaringan
komunikasi untuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama karyawan dapat
bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media penyampaian informasi
kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di internal perusahaannya (private
network).
B.
Extranet
Jaringan komunikasi yang dibangun dari satu
perusahaan ke perusahaan lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaski
dari dan ke supllier, pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.
D. World Wide Web (www)
World Wide Web (www)
Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan
fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui saluran/
links “hypertext”. Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang terhubung
ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap komputer lainnya
di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari tempat yang jauh.
E. e- commerce
e- commerce Merupakan
aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang menjadikan
setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara digital ke
perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.
Pemanfaatannya saat ini dapat
dikategorikan dalam:
1. Business to Business
2. Business to Customers Agar keduabelah
pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2
sistem yang terintegrasi:
1. Interactive order entry and
processing
Menjamin tersedianya fasilitas
bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan
(Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)
2. On-line payment
Fasilitas internet yang memungkinkan
pembayaran dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card,
setelah proses order terpenuhi persyaratannya (e- fulfillment). Fasilitas ini
menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail,
pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.
F. e-retail
e- retail Forrester
Research, November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui internet akan
mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur internet telah
memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan tercepat.
Umumnya kegiatan e-retail meliputi:
a. Pengembangan model bisnis
b. Disain situs WEB
c. Pengembangan dan manajemen kontent
d. Kemitraan dan aliansi
e. Akusisi pelanggan
f. Desain rantai persediaan
g. Model pemenuhan pelanggan
(e-fulfillment)
h. Rencana skalabilitas
i. Integrasi dan eksekusi balik layar
(back end)
j. Cara mempertahankan pelanggan
k. Ekonomi jangka panjang Beberapa hal
perbedaan e-retail dengan retail konvensional :
1. Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima
dan memproses pesanan.
2. Akses pelanggan terhadap informasi:
Semakin ekstensif dan selalu up-to-date
3. Area jual beli yang selalu berubah:
pperkenalkan produk baru berdasarkan permintaan konsumen, bukan siklus
perkembangan produk
4. Kemantapan eksekusi: selain kesediaan
produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman
produk.
G. e- government
e- government Sistem
informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah.
Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.
H. e- resourches
e- resourches Suatu
bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi
Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan,
dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet
tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil
dan tatacara pembayarannya. Pendapatan bagi hasil dengan investor yang
mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.
I. LAN –sharing
LAN –sharing Merupakan
teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan bersama-sama
baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan pembatasan-pembatasan
penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin keamanan data base masing-masing
pengguna.
J. Portal
Portal Pintu gerbang
bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk pencarian, bertukar
informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date hingga melaksanakan
transasksi berbasis web (e-commerce, dsb) Kesepuluh inovasi teknologi
telematika di atas merupakan satu kesatuan yang saling terintegrasi dan
berdampak langsung terhadap pola bisnis dan persaingan. Perusahaan-perusahaan
yang adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di atas bukan hanya
mencapai efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak manfaat dalam menata
ulang usaha dan menyusun skenario pertumbuhannya, sampai dimanfaatkan sebagai
alat strategis untuk membangun berbagai keunggulan dalam memenangkan persaingan
yang cenderung semakin terbuka dan meng-global.
KESIMPULAN
Tujuan dari
berkembangnya tren perbankan adalah semakin memudahkan nasabah maupun organisai
dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari tetapi dengan semakin berkembangnya
trend perbankan terdapat resiko :
1. resiko yang dapat terjadi dalam tahap
perencanaan dan pengembangan sistem
2. resiko kekeliruan pada tahap
pengoperasian
3. resiko akses oleh pihak yang tidak
berwenang
4. resiko kerugian akibat terhentinya
operasi TSI secara total atau sementara sehingga mengganggu kelancaran
operasional bank
5. resiko kehilangan/kerusakan data.
Informasi merupakan
asset yang sangat berharga bagi bank, mengingat bahwa bank merupakan lembaga
kepercayaan. Oleh karena itu, pengamanan terhadap informasi tersebut baik dari
penyalahgunaan yang disengaja ataupun pengungkapan informasi yang tidak
bertanggung jawab serta bentuk-bentuk kecurangan lainnya sangat diperlukan. Desain
pengamanan sistem informasi perlu disusun sedemikian rupa sehingga dapat:
1. memastikan integritas dan ketepatan
waktu sistem informasi manajemen
2. mencegah perubahan oleh pihak yang
tidak berwenang pada saat pembuatan, transfer dan penyimpanan data
3. menjamin kerahasiaan dan sensivitas
informasi bank
4. menjamin keabsahan akses oleh
pengguna
5. menjamin tersedianya sistem backup
dan kemampuan recovery
6. menjamin pengamanan fisik terhadap
kerusakan informasi
7. menjamin tersedianya jejak audit yang
memadai.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bi.go.id
http://www.google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar