SISTEM INFORMASI
KEUANGAN
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,
mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi
diusahakan secara maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja
secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang
semakin canggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang
teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan
waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif
singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern
pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak.
Pemanfaatan Teknologi
Informasi merupakan salah satu cara
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam
pelaporan keuangan. Maka dikembangkanlah Aplikasi Sistem
Informasi Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengan kendala yang harus diselesaikan dengan baik.
PEMBAHASAN
Pengertian Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang
dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di
seluruh perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum
sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem
data processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data
dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal
auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan
perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana
subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem,
yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut
SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua
proses pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran (RKA-KL),
Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan Keuangan
(SAI)
Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok : (1)
mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan dana
tersebut, dan (3) mengontrol penggunaannya.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Sistem
Informasi Keuangan dikembangkan dengan tujuan:
1.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya.
2.
Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3.
Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.
Model Sistem Informasi Keuangan
Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem
output dalam sistem informsai keuangan, seperti terlihat pada gambar 2.1.
Sistem ini mempunyai pengaturan spektural yang sama dengan yang kita gunakan
untuk sistem informasi pemasaran dan manufaktur.
a)
Komponen Input Sistem Informasi terdiri dari subsistem audit internal, sistem
informasi akuntansi, subsistem intelejen keuangan.
b)
Komponen output dari Sistem Informasi Keuangan terdiri dari subsistem
peramalan, subsistem manajemen dana, Subsistem Pengendalian.
Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan
Subsistem input
Ada
tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit
internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1.
Subsistem pemrosesan data
Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan
lingkungan. Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang
manufaktur mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber
dan dimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang
ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan
data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain.
Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable
mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan account
payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagaidasar untuk
pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan,
sebagai contoh II menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang
digunakan sebagai dasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data
lengkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pelanggan dan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model
matematis untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi,
manajer akan memasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting
historis yang menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.
Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem
Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen
dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam
hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan
perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen.
Data
akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan
oleh beberapa hal yaitu:
i.
Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
ii.
catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii.
SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem
informasi fungsional.
DASAR PEMROSESAN DATA
Kita
telah mengetahui sejumlah dasar pemrosesan data, disini kita akan melanjutkan
pembahasan dan meninjau lebih singkat lagi.
Sinonim dengan Accounting.Dalam pandangan kita sistem
pemrosesan data adalah sama dengan sistem accounting.
Tujuan Pemrosesan Data. Tujuan pemrosesan data adalah
untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-ti-date.
Aplikasi yang Dibutuhkan. Perusahaan tidak memutuskan apakah
mengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebut
dikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham, masyarakat
kuangan dan pemerintah.
Tugas Pokok. Pemrosesan data mempunyai empat
tugas pokok yaitu pemgumpulan data, pengubahan data penyimpanan data dan
pembuatan dokumen.
Sifat Pemrosesan Data. Pemrosesan data menjalankan tugas
yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang
lengkap, utamanya mempunyai fokus histori dan memberikan informasi pemecahan
masalah minimal.
Subsistem Pemrosesan Data. Subsistem dari sistem distribusi,
menampilkan contoh yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukan
melalui arus data. Subsistem penggajian melengkapi delapan subsistem dari sistem
distribusi untuk membentuk inti pemrosesan data bagi berbagai jenis organisasi.
DATA ACCOUNTING
Data acounting memberikan record mengenai segala kepentingan
meneter yang terjadi dipersahaan. Sebuah record dibuat dari sebuah transaksi, yang
menjelaskan fakta yang penting yaitu apa yang telah terjadi, kapan kejadiannya,
siapa yang terlibat dan (dalam berbagai kasus) berapa jumlah uang yang
terlibat. Data ini
dianalisis dengan berbagai cara, yang nantinya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan informsi manajemen.
SISTEM
BIAYA
Sebagian besar data accounting digunakan secara internal
didalam departemen accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti
dari namanya, menentukan biaya operasi perusahaan. Ketika kita mempelajari
subsistem harga dari sistem informasi pemasaran, kita mengetahui bahwa ada
banyak perusahaan yang mengikuti atau menganut strategi harga berdasarkan
biaya. Perusahan tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk produk
dan kemudian menambahkan harga tertntu. Maka biaya aka akurat bila strategi
tersebut dapa efektif.
Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia
juga mempengaruhi bidang fungsional yang lain. Penmpilan fungsi manufaktur
biasanya didasarkan pada pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakan
subsistem biaya dala sistem informasi manufakut. Penampilan fungsi pemasaran
juga tergantung pada suistem biaya, jika produk terlalu tinggi harganya maka ia
tidak akan terjual. Yang paling penting penampilan perusahaan sangat tergantung
pada sistem biaya .
2.
Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas
internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan
dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti
perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal
dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi
perusahaan.
Subsistem audit internal
sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem
teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah
pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalam
pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi
konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.
Jenis
– Jenis Aktivitas Auditing
Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu
keuangan, operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor
internal dapat melakukan semua aktivitas tersebut.
Auditing
Keuangan .Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record
perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor eksternal.
Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang
dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor eksternal.
Auditing
Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan
record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang
dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin
melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer.
Auditing
Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali
bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa
secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi
cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman.
Disain
Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan,
audotor internal mempelajari sistem yang telah ada.
3.
Subsistem intelegensi keuangan
Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari
masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya.
Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi
kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat
mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasi
sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik
Karena fungsi keuangan mengontrol arus
uang di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus
ini. Subsistem intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber
modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik. Agar dapat
melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data dan
informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi
yang lain, subsistenm ini juga mengumpulkan data dan informasi pemerintah.
Sebagian besar informasi yang mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah
federal dan, beberapa diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan
pemerintah daerah.
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
Semua
korporasi,kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan pemegang saham. Ia
biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemen ini memelihara hubungan
komunikasi antara perusahaan dan pemegang sahamnya. Kebanyakan arus informasi
dari perusahaan k epemegang saham berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal.
Baik pemegang saham maupun calon pemegang saham menggunakan informasi ini untuk
menilai atau memertimbangkan peluang investasi yang ditwarjkan oleh perusahan
tersebut.
Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan
pemegang saham,yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi
informasi yang bentuknya sangat ringkas. Pemegang saham juga menggunakan
departemen hubungan pemegang saham sebagai saluran untuk menyampaikan keluhan,
saran, dan informasi lain kepada perusahaan. Juga,sekali dalam setahun,
pemegang saham mempunyai kesempatan untuk mengikuti meeting pemegang saham.
Walaupun sebagaian besar komunikasi dilakukan oleh perusahaan pada meeting ini,
namun pemegang saham diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangannya secara
terbuka yang ditujukan kepada eksekutif korporasi.
INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN
Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang
paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Ada dua sebab
mengenai telah dibangunnya arus informasi ini. Pertama, sebagian informasi
bersifat formal, yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang
berisi informasi ekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui
pentingnya lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini
ingin tetap menggunakannya.
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS
UANG
Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi
tabungan dan pinjaman, perusahaan pinjaman hipotek, dan perusahaan asuransi
merespon pemberlakuan undang-undang pemerintah fderal ini merupakan pengaruh
langsung. Masyarakat keuangan meresponnya dengan cara menaikkan atau menurunkan
suku bunga. Perusahaan akan merasakan pengaruh langsung ini ketika ia meminjam
uang atau menginvestasikan dana surplusnya.
PROSES
PENGANGGARAN
Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan
semi terstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record
accounting historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan.
Ada
tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan dalam menyusun
anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif.
a)
Pendekatan top-down.
Bila
dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran yang
kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya. Rasionalisasi
pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang
paling baik mengnai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan
dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.
b)
Pendekatan bottom-up.
Bila
dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat
organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang
berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling
dapat menentukan kebutuhan sumbernya.
c)
Pendekatan partisipatif.
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan
bottom-up tersebut, maka yang paling umum yang dilakukan adalah proses
penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil
bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and
take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk
menyusun anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat menengah
berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka
panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka
pendek bagi manajer tingkat bawah. Gambar 2.4 menunjukkan proses penyusunan
anggaran partisipatif. Nomor dalam paragraf di bawah ini sesuai dengan nomor
yang ada dalam gambar. Contoh ini berasumsi bahwa perusahaan menggunakan
pemodelan matematis maksimal.
1.
Point awalnya adalah ramalan penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran. Model
peramalan berdasarkan pada proyeksinya mengenai input yang berasal dari manajer
pemasaran tingkat bawah, yang dikombinasikan dengan pertimbangan yang berasal
dari eksekutif pemasaran.
2.
Manajemen puncak memeriksa ramalan dan membuat keputusan yang didasarkan pada
evaluasi subyektif dan input yang lain.
3.
Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan ke dalam model perencanaan
sumber, yang mengubah tujuan penjualan menjadi keperluan sumber untuk tiap
bidang fungsional. Sebagai contoh, jika perusahaan ingin menjual 230.000 unit
pada tahun depan, maka harus dipekerjakan delapan tenaga penjual baru, harus
dibeli sebuah drill press baru, harus ditambahkan lagi dua tenaga accounting
baru, dan harus diinstal sebuah disk drive tambahan. Modem MRP yang kita bahas
pada Bab 2 dapat menjadi bagian dari model perencanaan sumber ini yaitu untuk
memproyeksikan keperluan bahan.
4. Proyeksi dari model perencanaan sumber tersebut kemudian dievaluasi
oleh manaher dari setiap bidang fungsional. Manajer ini
menggunakan pengetahuan bisnis mereka untuk mengatur atau
menyusun jumlah yang menurut mereka cocok. Setiap manajer
bekerja sama dengan atasannya untuk menetapkan anggaran
yang dapat diterima. Tanda panah dua arah yang menghubungkan
langkah ini dan langkah berikutnya menggambarkan give and
take antara manaemen puncak dan manajemen fungsional pada waktu penyusunan anggaran telah selesai.
5. Kombinasi anggaran fungsional yang telah disetujui mewakili anggaran
organisasional. Bila anggaran telah ditetapkan, ia jarang sekali
berubah selama tahun fiskal.
Kesimpulan
Dari
pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen
keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Sistem informasi manajemen keuangan (SIM keuangan) adalah sistem berbasis
komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi (keuangan) menjadi
informasi, dalam rangka mempermudah proses transaksi-transaksi yang terkait
dengan akuntansi itu sendiri.
2.
Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemen keuangan
yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik
hardwaremaupun soft ware) dan juga teknologi lain yang mencakup
aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.
3.
Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen keuangan
meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing),
dan teknologi tanggap cepat.
4.
Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara profesional
baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai
konsultan.
DAFTAR PUSTAKA
Ø elearning.gunadarma.ac.id/...sistem_informasi.../bab3_sistem_informasi_keuangan.pdf
Ø http://www.scribd.com/doc/32687845/Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Keuangan-SIM-Keuangan
semoga bermanfaat..
BalasHapus